zwani.com myspace graphic comments

Sabtu, 19 Mei 2012

Pesan Air Terjun

"Datang menonton saya. Lihatlah kekuatan saya, melihat kepolosan saya dan melihat gerakan non stop. Saya tidak pernah lelah. Saya telah terjadi seperti ini selama berabad- abad dan akan terus seperti ini. Dari tak terhingga hingga tak terbatas." Itu adalah pesan dari air terjun. Air terjun memotivasi kita untuk bekerja tanpa mengenal lelah. Pesan yang mereka berikan adalah sederhana - bekerja tanpa henti tanpa memikirkan dukungan apapun dari siapapun. Jadilah diri sendiri dan bekerja dengan tekun. Suatu hari dunia akan memandang Anda, setelah itu anda dapat menggenggam dunia. "Bekerjalah dengan tekun, setekun ombak mengikis karang"

Kamis, 17 Mei 2012

Jalan Hidup

Hiduplah seperti sungai; Mengalir tanpa menyimpan kekuatiran. Menikmati hidup kemana saja jiwa petualang membawanya dan menaklukkannya.... menjadikan hidup tidak serumit yang terlihat. Tidak menetap tapi lebih sering berhenti dalam pikiran manusia. Setiap hari aliran mengawalnya pada sebuah tujuan; meski tidak terlihat, keyakinan buatnya menjalani dengan hati. Tidak ada yang buatnya beriak seperti hari ini... dan pengalamannya dengan batu-batu sungai, tak pernah menahannya dihari kemarin. Patuh pada bisikan alam...karena alam adalah Tuhannya.

Rabu, 16 November 2011

dahsyatnya senyuman

Senyuman memang sebatas gerakan bibir, tapi kemenangan-kemenangan dan kesuksesan besar seringkali dilahirkan dan dibesarkan olehnya.

Sebuah gerakan yang sangat mudah, dan hasil yang didapatnya sangatlah besar. Pada sebuah buku menyebutkan bahwa orang yang mudah naik pangkat di sebuah perusahaan dan bahkan lebih mudah naik gajinya adalah orang yang ramah dan banyak senyum, mereka mengungguli rekan rekan sekantornya dengan cara memasang wajah yang selalu riang.

Senyum tidak hanya akan membuat orang di sekitar kita merasa nyaman dekat dengan kita, bahkan dengan selalu senyum akan membuat hati kita merasa lebih tenang, lebih mudah untuk berfikir, karena tidak ada dendam pada diri kita. Dengan hanya sebuah senyuman dapat memberikan efek yang sangat besar bagi diri kita dan orang lain. Sebuah hal yang sangat mudah untuk kita lakukan bukan…..

Orang yang banyak senyum akan terliahat lebih semangat dalam menjalani hidupnya, coba kalian perhatikan, orang yang banyak senyum dan ramah dengan semua orang yang ada di sekitarnya dengan orang yang sering cemberut dan terkesan cuek dengan orang yang ada di sekitarnya, pasti kalian akan lebih nyaman kalau dekat dengan orang yang ramah dan banyak senyum dari pada dekat dengan orang yang cuek dan suka cemberut.

Karena senyuman akan memberikan aura yang bisa membuat orang di sekitarnya menjadi lebih bersemangat, oleh karena itu, kenapa kita tidak mencoba untuk senyum mulai sekarang…

Sabtu, 29 Oktober 2011

seperti gajah


Gajah adalah makhluk terbesar yang berjalan di daratan bumi. Gajah selalu diidentikkan dengan ukuran besar. Kata “jumbo” yang berarti besar biasa disimbolkan dengan gambar gajah. Pada jaman perang tradisional, tentara gajah begitu menakutkan. Lagi-lagi ukuran gajah yang besar membuat keder tentara manapun yang berhadapan dengannya. Nampaknya berpijak dari asumsi itu juga Abrahah begitu pongah dengan tentara gajahnya hingga berani berniat menghancurkan Ka’bah.

sebagaimana  Kisah tentang gajah dan orang buta yang dikutip dari tulisan Jalaluddin Ar-Rumi. Diceritakan bagaiamana ada lima orang buta yang bersama-sama memegang gajah dan bercerita dengan versi yang berbeda.

Ada yang mengatakan gajah itu lonjong seperti tiang besar karena dia memegang kakinya. Ada pula yang bilang gajah seperti kipas karena dia memegang telinganya. Orang buta yang memegang ekornya bercerita bahwa gajah itu seperti cambuk. Yang memegang belalai gajah, beranggapan gajah itu seperti ular besar. Terakhir adalah orang buta yang mengatakan bahwa gajah itu besar, karena dialah yang memegang badannya.

sejatinya manusia hidup di dunia ini layaknya orang buta yang memegang gajah. Bahwa pengetahuan manusia adalah sangat sedikit. Al Quran menceritakan bahwa Allah tidak memberi ilmu kepada manusia kecuali sangat sedikit.

Melalui kisah ini, Rumi secara puitik mengajari anak-anak di seluruh dunia tentang sebuah paradigma penting, bahwa pengetahuan manusia tidak pernah mutlak. Cerita gajah dan orang buta masuk ke dalam mimpi, dan saat anak itu terbangun, dia akan merasa bahwa apa yang dia ketahui masih sangat sedikit. Selanjutnya dia akan berlari ke luar untuk belajar dan terus menambah pundi-pundi pengetahuannya setiap hari.

Entah kebetulan atau tidak, masyarakat Hindu melambangkan Ganesha, Dewa Ilmu Pengetahuan, dengan simbol gajah. Gajah Ganesha inilah kemudian yang menjadi simbol ITB, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Gajah menjadi simbol ilmu pengetahuan.

Gajah sebagaimana pengetahuan, bisa dilihat dari banyak sisi, bisa dipandang dari banyak sudut. Dan semuanya tidak bisa disalahkan karena memang tidak salah. Bahwa kemampuan manusia hanya melihat sesuai dengan posisi dan jangkauan yang dimiliki. Orang buta yang memegang telinga gajah hanya tahu bahwa gajah mirip dengan kipas. Padahal orang buta lain yang memegang ekornya menganggap gajah mirip dengan cambuk. Wujud gajah menjadi relatif.

Ternyata relativitas itu berlaku juga pada pengetahuan kita sebagai manusia. Ketika pengetahuan manusia belum menjangkau tentang sistem siklus air, banjir adalah sebuah bencana yang misterius.  Untuk mencegah bencana ini, tak jarang dilakukan ritual yang tidak masuk akal seperti pengorbanan ayam hitam (baca: ayam cemani) sampai pengorbanan gadis perawan. Namun setelah teori siklus air menjadi pemahaman umum, orang jadi tahu bahwa penebangan hutan secara membabi buta dapat menyebabkan banjir. Oleh karena itu, untuk mencegah banjir orang tak perlu lagi mengorbankan anak gadis, tapi dengan menjaga agar hutan tetap perawan.

Pengetahuan manusia terus berkembang. Satu pengetahuan oleh perputaran waktu kadang dinegasikan tapi tak sedikit pula yang mendapatkan afirmasi. Pengetahuan terikat oleh waktu, karenanya dia menjadi profan.

Rasanya sangat naïf bahkan utopis jika ada seseorang atau satu kelompok yang mengklaim merekalah yang paling benar. Yang lain salah, yang lain primitif, yang lain terbelakang, yang lain bodoh, yang lain kafir, yang lain halal darahnya dan seterusnya. Klaim inilah akar tunjang dari bibit-bibit chauvinisme maupun fanatisme sempit yang sangat mengganggu masyarakat beradab. Pembunuhan, genocide dan terorisme adalah sedikit dari buahnya.  Andai saja Hitler memahami cerita gajah dan orang buta dengan baik, sejarah dunia mungkin akan ditulis dengan cerita yang berbeda.

Kamis, 27 Oktober 2011

TERUNTUK IMAMKU KELAK


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu.. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia.. Orang tua yang begitu sempurna.. Dengan cinta yang begitu membuncah..
Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan.. Saat Allah memilihmu dalam hidupku, maka saat itu aku berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku.. Memperlakukanku dengan sayang yang begitu indah..
Padamu yang Allah pilihkan untukku.. Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan.. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu, dan aku tahu. Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu.. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’..

Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dengan ilmu dan tarbiyah, membentukku menjadi wanita yang mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dengan ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita.. Itulah visi pernikahan kita.. hanya beribadah pada-Nya ta’ala..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai nahkodaku.. Ingatlah.. Aku adalah mahluk-Nya dari tulang rusuk yang paling bengkok.. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.. Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah.. Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu.. Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah.. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku.. Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan.. Maka di mataku kau adalah yang terindah, kata-katamu adalah titah untukku, selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu.. Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yang indah, yang kokoh, yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku.. Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita –insya’Allah-… Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan JANNAH… Yang di pundaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah, yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkah kau mampu membentuk mereka.. Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka.. 
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku.. Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. Mudahkanlah jalanku ke Jannah-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Jannahku..

Jumat, 24 Juni 2011

yang ku sebut sayang

sebelum ku terpejam
lampu tampak temaram
kerinduan yang datang
usik jiwa yang tenang

hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
hidup terlalu indah untuk tak berubah

mataku pun terbuka
dan jiwa pun bicara
hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
tanpamu ku tersendat ku harus berbuat

yang kusebut sayang kau tak menghilang
ketika sedang sepi
yang kusebut sayang mengisi raung
hati yang sedang sunyi

kerinduan yang datang
susah tuk dielakkan
hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
tanpamu ku tersendat ku harus berbuat


>letto<